Labels

Hari Kartini...


Sekolahku ....
MEMAKNAI PERINGATAN HARI KARTINI

Pagi itu memang tidak seperti biasanya, ada pemandangan lain di SDN I Bangsri, dalam rangka memperingati hari (kelahiran) RA. Kartini yang jatuh tiap tanggal 21 April, SDN I Bangsri mengadakan pawai keliling yang diikuti oleh semua warga sekolah yakni siswa kelas I sampai dengan kelas VI, guru, karyawan, dan tenaga kependidikan lainnya. Semua peserta harus mengenakan pakaian tradisional/adat daerah-daerah yang ada di Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 29 April 2011.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap tanggal 21 April kita peringati sebagai Hari Kartini. Raden Ajeng Kartini merupakan pelopor Wanita Indonesia. Bersyukurlah kita wanita Indonesia yang telah pernah memiliki seorang pelopor pejuang nasib kaum wanita sehingga derajat kaum wanita terangkat dari keterbelakangan.  Kepeloporan Raden Ajeng Kartini wajib kita tiru dan kita amalkan, kita wanita Indonesia telah memperoleh hak-hak kita sebagai wanita, sesuai dengan hak kaum laki-laki sebagai umat Tuhan yang tidak dibeda-bedakan.
Mulai pukul 07.00 WIB, anak-anak didampingi orang tuanya mulai berbondong-bondong datang di halaman SDN I Bangsri. Hiruk pikuk, kegembiraan, dan semangat para siswa dan orang tua seakan-akan menunjukkan betapa repot dan sibuknya mempersiapkan acara pawai pagi itu. Betapa tidak, mereka harus mempersiapkan pakaian, make up, dan bekal makanan minuman untuk anak tercintanya. Namun semua beban itu tergantikan oleh anak-anak yang tampil beda, lucu, menarik, dan menggemaskan. Keberagaman atribut pakaian dan tata rias wajah anak-anak yang tampak cantik, lucu, dan menarik tersebut tentunya tidak lepas dari peran orang tua. Pihak orang tua murid sangat mendukung kegiatan-kegiatan sekolah.
Anak-anak tersebut mengenakan pakaian tradisional/daerah. Sebagian besar anak putri berdandan layaknya sang pejuang emansipasi wanita dengan kebaya yang menjadi ciri khas pakaian  Ibu Kartini dan baju tradisonal/pakaian adat dari daerah lainnya. Sementara para siswa laki-laki memakai pakaian bermacam-macam juga. Ada yang memakai pakaian adat/daerah, ada yang berpakaian seniman tradisional, dan ada pula yang berseragam ala Pejuang '45 sambil memanggul senjata mainan.
Pukul 07.30 WIB anak-anak mulai berkumpul di halaman sekolah sesuai dengan kelasnya masing-masing. Mereka mendapat penjelasan dan pengarahan dari Ibu Daryanti, S.Pd (Kepala Sekolah) tentang tata tertib dan rute perjalanan yang akan dilalui. Setelah  lalu pawai dimulai pada jam 08.00 WIB dengan rute yang telah ditetapkan.

Makna Peringatan Hari Kartini

Dengan momentum seperti kegiatan pawai semacam ini, diharapkan para siswa SD dan anak-anak muda lainnya pada umumnya dapat memaknai arti perjuangan para pahlawan. Hal ini sungguh menjadi perhatian kita semua, jangan sampai para penerus bangsa ini melupakan jasa-jasa para pahlawannya apalagi sampai tidak kenal siapa pahlawan kita.
Kegiatan ini sebagai upaya mendidik anak-anak untuk mencintai dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur membela dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah Ibu Kartini. Meskipun Ibu Kartini tidak berjuang menggunakan senjata, namun kegigihan beliau untuk mensejajarkan wanita dengan kaum pria patut kita kenang dan hasilnya dapat dirasakan kaum wanita saat ini. Tapi makna kartini kadang terlupakan. Bahwa Kartini adalah seorang yang memiliki suatu pemikiran dan tindakan yang mampu memberikan manfaat dan tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. Buah pikiran cemerlang Ibu Kartini tertuang dalam buku yang cukup terkenal dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang" serta buku-buku lainnya.
Emansipasi menyadarkan kepada kaum perempuan dengan kebebasan yang dimilikinya, yakni bebas belajar, bekerja, da berkreasi, dan berkarya seperti halnya kaum pria pada umumnya
Emansipasi wanita sebagian telah terwujud, namun demikian para wanita tentunya tidak boleh meninggalkan sifat-sifat kodrat sebagai wanita. Apalagi sebagai wanita yang dibesarkan dalam tata cara adat ketimuran dimana wanita adalah lambang keluwesan, kelembutan, keindahan dan kesopanan. Kartini itu harus ada pada setiap perempuan Indonesia. Yaitu perempuan yang mampu berprestasi, berjiwa sosial yang tinggi dan tak melupakan tugasnya dalam keluarga.
Perjuangan cita Kartini belum sepenuhnya berhasil. Masih banyak wanita-wanita Indonesia yang perlu kita perjuangkan nasibnya. Masih banyak yang membutuhkan uluran tangan kita. Oleh sebab itu, pada akhirnya sambutan kami ini marilah kita tingkatkan partisipasi kita terhadap gelora pembangunan sekarang ini sehingga cita-cita Kartini segera dapat terwujud. Semoga....


VIDEO PAWAI HARI KARTINI SDN I BANGSRI 






0 komentar:

Posting Komentar

Info Lainnya

Entri Populer